Laman

Info Stock dan Harga Kemiri

Info Stock dan Harga Kemiri
Harga Update : 29.000/kg (Surabaya)
Stock : Kosong
Untuk Pesanan
Silahkan kontak/SMS: 087852252662

Tuesday, December 28, 2010

Budidaya Ikan Gurame

Budidaya ikan gurame merupakan salah satu usaha yang dapat ditekuni.
Nilai ekonomi ikan gurame cukup tinggi, lebih baik dibandingkan ikan
air tawar lainnya, seperti ikan mas dan ikan mujair. Keuntungannya
cukup menjanjikan, bisa mencapai tiga kali lipat dari modal.

Salah satu lokasi budidaya ikan gurame terdapat di Sukabumi, Jawa
Barat. Salah seorang diantara petani ikan gurame adalah Deni Rusmawan.
Untuk mencapai lokasi budidaya ikan gurame di Sukabumi dari Jakarta
dapat melalui jalan Tol Jagorawi, keluar di pintu Tol Ciawi, lalu
mengambil arah ke kota Sukabumi, tepatnya di Jalan Bhayangkara.

Proses budidaya ikan gurame di tempat ini dimulai dari seleksi
indukan, pemijahan, pendederan hingga pembesaran. Indukan ikan gurame
dipilih yang telah berusia lebih dari tiga tahun, dan sudah matang
gonad, sehingga siap untuk pemijahan.

Syaratnya, sperma induk jantan dan indung telur induk betina banyak
dan berkualitas. Pemijahan ikan gurame dilakukan di kolam khusus.
Setiap satu induk jantan dapat membuahi tiga induk betina. Di kolam
khusus ini disediakan jerami berbentuk lorong, sebagai sarang induk
betina.

Setelah seminggu dikawinkan, induk ikan gurame betina akan bertelur.
Usia produktif ikan gurame ini bisa mencapai 10 tahun. Di kolam ini
dipelihara ikan gurame jenis soang dan blue safir. Kedua jenis ikan
gurame ini lebih tahan terhadap penyakit dan perubahan cuaca yang
ekstrim.

Bibit ikan gurame yang dihasilkan sudah dapat dipasarkan mulai dari
usia dua minggu hingga tiga minggu, dengan ukuran dua hingga tiga
centimeter. Harganya berkisar 400 hingga 500 rupiah per ekor.
Pembesaran ikan gurame dilakukan dengan cara sederhana.

Ikan diberi makan tiga kali sehari. Takaran pakannya sekitar tiga
persen dari berat tubuh ikan. Selain itu diberi makanan tambahan
berupa daun talas. Bibit ikan gurame yang dihasilkan dijual kepada
petani keramba di Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata, Jawa Barat.

Sedangkan ikan gurame besar dengan bobot sekitar setengah kilogram per
ekor dipasarkan ke wilayah sekitar Sukabumi, Banten dan Jakarta.
Harganya berkisar 20 ribu hingga 25 ribu rupiah per kilogram.

Untuk memperkokoh bisnis ikan guramenya, Deni bergabung dalam asosiasi
pembudidayaan dan pengusaha gurame se Kabupaten Sukabumi. Melalui
asosiasi tersebut, ikan gurame hasil budidaya deni dipasarkan hingga
ke daerah di luar Pulau Jawa, seperti Bali, NTB dan Sulawesi.

Monday, December 27, 2010

Budidaya Udang Galah

Ini merupakan kolam budidaya udang galah. Lokasinya di Kecamatan
Pamarican, Ciamis, Jawa Barat. Para petani udang galah di tempat ini
tergabung dalam kelompok Mina Usaha Sejahtera yang terbentuk tahun
1992 lalu. Disini, para petani melakukan budidaya udang galah mulai
dari pembibitan hingga pembesaran.

Untuk mencapai lokasi budidaya udang galah di Ciamis, dari Jakarta
dapat melalui jalan tol Jakarta-Cileunyi. Lalu perjalanan dilanjutkan
ke arah Pangandaran. Setelah memasuki kota Banjar, perjalanan
diteruskan ke Kecamatan Pamarican.

Disinilah tempat lokasi budidaya udang galah. Luas lahan yang dikelola
gabungan pembudidaya udang galah disini lebih dari 30 hektar. Karena
begitu luasnya lahan, panen udang galah dapat dilakukan setiap saat.
Panen udang dilakukan setiap ada permintaan. Biasanya pesanan datang
dari restoran.

Udang dapat dipanen setelah dua bulan di pelihara di kolam. Permintaan
dari pasar lokal umumnya udang dalam keadaan hidup. Namun tidak mudah
menangkap udang hidup dengan tangan. Bila tidak hati-hati bisa terkena
capit.

Udang memang merupakan makanan favorit. Karena itu permintaannya tidak
pernah sepi. Apalagi untuk udang galah seperti ini. Konon, udang
memiliki khasiat dapat meningkatkan stamina.

Luas lahan pemeliharaan udang galah yang dikelola gabungan petani
disini mencapai 24 ribu meter persegi. Yang perlu diperhatikan dalam
membesarkan udang galah adalah menjaga kebersihan air dan lingkungan
kolam.

Agar udang cepat besar diberi makan setiap dua jam sekali. Pakannya
berupa pellet.
Sebagai makanan tambahan diberi keong, yang biasanya banyak terdapat
di sekitar kolam.

Di tempat ini juga dilakukan pembibitan udang galah. Proses penetasan
udang dilakukan di ruangan khusus. Suhunya dijaga pada tingkat 32
derajat celcius. Berada di ruangan penetasan ini terasa panas, dan
udaranya beruap.

Di kolam inilah induk udang galah menetaskan telurnya. Benur udang
yang baru menetas menempel di tubuh induknya. Budidaya udang galah
bagi petani disini sangat menguntungkan. Untuk pemeliharaan seribu
benur udang galah di kolam seluas 200 meter persegi, dalam waktu dua
bulan dapat diperoleh keuntungan satu juta rupiah.

Udang yang telah dipanen dikirim ke pembeli dalam keadaan hidup.
Permintaan terbesar untuk udang ukuran 25 hingga 30, dengan harga 50
ribu hinga 60 ribu rupiah per kilogram. Pasarnya, untuk dalam negeri
umumnya restoran. Sedangkan untuk ekspor, pasar terbesar Singapura dan
Jepang

Untuk pasaran local, udang dibawa dalam keadaan hidup dengan
menggunakan drum fiber berisi air. Udang diletakkan di keramba di
dalam drum yang dilengkapi selang saluran oksigen.

Setelah melihat budidaya di kolam, saya kini ingin merasakan kelezatan
daging udang galah. Kebetulan, para petani disini telah memasakkan
udang galah untuk dimakan bersama. Rasa daging udah galah memang
lezat. Cukup dimakan dengan saos sambal dan nasi, kelezatannya sudah
terasa.

Budidaya Ikan Patin

Ikan patin atau pangasius sp, adalah salah satu komoditas budi daya
ikan air tawar yang banyak diminati oleh para petani ikan. Harganya di
pasaran cukup tinggi dan cara perawatannnya tidak rumit. Sehingga bila
ditekuni secara serius, sangat menguntungkan. Salah satu sentra budi
daya ikan patin terdapat di kawasan Desa Sela Jambe, Kecamatan Cisaat
Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.

Desa Sela Jambe, Cisaat, Sukabumi Jawa Barat sangat cocok dijadikan
lokasi budidaya ikan air tawar. Persediaan air berlimpah karena dekat
dengan sejumlah sungai yang berasal dari aliran sungai dari Gunung
Gede Pangrango.

Budi daya ikan patin dimulai dari seleksi indukan. Induk ikan betina
dipelihara di kolam terpisah. Sebelum disatukan dengan indukan jantan,
induk betina dipilih yang telah memenuhi syarat untuk dipijahkan.
Ciri-cirinya dapat dilihat dari bentuk fisiknya.

Telur dari indukan betina dan indukan jantan kemudian dipijahkan dalam
aquarium.Di aquarium ini, larva ikan patin akan menetas dalam waktu 24
jam. Setelah berbentuk larva, ikan patin siap di besarkan. Untuk
anakan ikan ukuran satu inci biasanya di beri pakan artemia.

Setelah besar barulah ikan patin itu dipindahkan ke kolam dan bak
penampungan. Berbagai tahapan umur ikan patin laku di pasaran. Untuk
ikan patin umur empat puluh hari ini di pasaran harga perekornya
sekitar empat ratus rupiah.

Untuk perwatan ikan patin, tidak terlalu sulit. Kunci perawatannnya
terletak pada kualitas air dan cuaca, ikan patin senang hidup di air
yang mengalir dengan cuaca sedang dan sedikit curah hujan.

Ikan patin tahan terhadap berbagai serangan hama penyakit. Yang perlu
diwaspadai hanya serangan jamur. Ikan patin usia dua puluh hari juga
banyak diminati untuk bakal benih ikan. Ikan seukuran ini sudah bisa
di pelihara di tambak dengan metode jaring terapung.

Bila dikelola dengan cara yang benar, budidaya ikan patin, mulai dari
pembibitan hingga pembesaran sangat menguntungkan. Ini dikarenakan,
peminat ikan patin cukup banyak, karena rasanya enak untuk dimakan.